Rabu, 15 Februari 2012

Up Grading ETOS Jogja 2012

Salah satu event rutin Beastudi Etos Jogja adalah Up Grading. Up Grading dilaksanakan sekali dalam tiap tahunnya. Digelar pada moment libur UAS. Bersifat WAJIB bagi seluruh mahasiswa UGM yang menjadi penerima manfaat dana zakat melalui Beastudi Etos Jogja. Kegiatan Up Grading merupakan satu-satunya kegiatan yang konsep acaranya dirahasiakan oleh panitia, bahkan tempat kegiatan pun akan diberitahukan kepada peserta pada saat pemberangkatan. Panitia kegiatan ini adalah management Beastudi Etos Jogja (Pendamping asrama) serta alumni termuda Beastudi Etos Jogja.

Tahun 2012 ini, Up Grading diselenggarakan pada 13-15 Februari 2012 di Dusun Ngagrong & Malang, Lereng bukit Merbabu. Sungguh merupakan suatu pengalaman yang sangat berkesan, namun setajam-tajamnya ingatan tentu akan menalami 'lupa' pula. Sebelum vir us 'lupa' terditeksi dalam saluran memory otak, lebih baik saya tuliskan saja semua hal yang menarik dan dapat diambil ibrohnya oleh para pembaca .^^.

***13 Februari 2012 (Hari Pertama)
Keberangkatan
Beraktifitas sejak pagi buta, memang kebiasaan anak Etos Jogja. Subuh merupakan ajang kumpul paling efektif, semua warga asrama berkumpul untuk sholat subuh berjama'ah dan dilanjutkan dengan muroja'ah jus 30 serta al-ma'tsurat bersama pula. Setelah semua kegiatan rutin asrama, kini saatnya kembali berkutat dengan kegiatan masing-masing. Namun kali ini 3 asrama Etos Jogja (asrama akhwat Pandega, asrama akhwat Monjali, asrama ikhwan Cokrokusuman) heboh. Beberapa etoser (sebutan untuk penerima beastudi Etos) ikhwan sibuk mengantri mandi, warga asrama akhwat Pandega beberapa tengah khusyuk mempersiapkam mi untuk sarapan (sungguh tidak sehat ya..), dan di asrama akhwat Monjali tengah ribut mengumpulkan barang ini dan barang itu yang akan dibawa ke tempat Up Grading. Kami, etoser Jogja tidak tahu dimana dan bagaimana kegiatan Up Grading akan berlangsung, namun kami senatiasa berusaha tsikoh (menurut saja) terhadap instruksi panitia yang mewajibkan kami berkumpul di Terminal Jombor jam 06.00 WIB tanpa terlambat sedikit pun. Dari terminal Jombor, kami diberi arahan menuju area Up Grading, ternyata finish perjalanan keberangkatan kami adalah di Lereng Merbabu, yakni untuk yang akhwat selama 3 hari akan tinggal di rumah-rumah penduduk dusun Ngagrong dan yang ikhwan ada di dusun Malang (jarak Ngagrong-malang kira-kira 2 KM). Tak mudah pula perjalanan yang kami tempuh hingga dapat menginjakan kaki ketempat itu. Dengan uang Rp 150.000,00 per kelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 orang) kami gunakan untuk modal berangkat dan modal hidup hingga hari terakhir nanti. Kami menyewa 2 mikro (1 untuk akhwat dan satunya lagi untuk ikhwan). Setelah mikro sampai daerah yang paling atas yang dapat dilewati, kami turun dam melanjutkan perjalanan. Butuh sekitar 2 jam jalan kaki hingga sampai ke dusun akhwat, untuk ikhwan lebih dari itu. Sejenak istirahat, mengirup udara pedesaan yang sejuk (bahkan dingin), menikmati kabut dan gemericik air pipa-pipa pralon yang mengalirkan air dari sumber mata air pegunungan. Sisa waktu hari itu diisi dengan membersamai ade-ade dusun TPA, silaturrohim ke rumah-rumah warga, menyusun program bakti masyarakat yang akan dilaksanakan esok harinya. Ada pula forum bersama seluruh etoser akhwat, guna mempersiapkan acara esok hari dengan lebih matang lagi. Untuk ikhwan, ada pula yang demikian, namun terpisah dari forum akhwat.


***14 Februari 2012 (Hari kedua)
Bakti Masyarakat.
Semua kegiatan pada hari ini diharapkan dapat menjadi amalan-amalan bernilai kebaikan yang dapat memberikan manfaat terhadap warga dusun. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :
# Membantu warga dusun 'matun' (membersihkan rumput-rumput liar yang dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan tanaman pada lahan Loncang dan Sawi.
# Memasak KimCake (KimCake = Roti Kimpul, Kimpul merupakan sejenis ubi yang mudah ditemukan di daerah pegunungan.
# Membuat kering Muntul (Seperti kering kentang, hanya saja kentangnya digantikan oleh Muntul / ubi jalar yang kulitnya berwarna merah)
# FAS (Festifal Anak Sholeh)
# Bersih-bersih Mushola dusun Ngagrong
# Gerakan sehat (potong kuku, cuci tangan dengan 7 gerakan sederhana)
# Penyuluhan untuk Ibu-ibu disertai demo masak
# Membantu warga memanen wortel.
# dll... .

***15 Februari 2012 (Hari terakhir)
Outbond
Malam ini kami (etoser akhwat yang semuanya terbagi dalam 4 kelompok, menempati 4 rumah warga) dijadikan satu, bermalam di rumah paling ujung dusun tersebut. Jam setengah  2 pagi kami dibangunkan. Layaknya jurit malam dalam kegiatan pramuka kala SMA, kami dibawa entah kemana (dalam keadaan mata tertutup) yang akhirnya kami ketaui bahwa itu hanya di pingiran dusun. Kami menemui beberapa pos, yang menajamkan pemikiran dan hati kami terkait visi&misi hidup, evaluasi diri dan orang lain dalam satu kelompok, hingga cek amanah penugasan dengan gaya 'khas' panitia. Jurit malam diakhiri dengan Tahajud, Tilawah hingga sholat subuh,al-matsurat, kultum dan akhirnya mulai persiapan outbond. Outbon yang sangat menantang. Rutenya beberapa bukit di lereng Merbabu, medan yang sangat menantang dan menguji ketahanan fisik tentunya. 3 pos terlewati dengan berbagai hal menarik yang melatih diri untuk peka terhadap saudara, bagus dalam kerja sama kelompok, bertaggung jawab terhadap amanah, berani ambil resiko, berpikir dan cepat bertindak dll. Pos terakhir paling membekas dalam hati. Dalam keadaan mata tertutup kami jalan jongkok, merayap, merangkak, saling berurutan satu sama lain antara semuan anggota kelompok dengan mas'ul kelompok sebagai pengarahnya. Semua hal yang kami lakukan tadi, tak lebih mengantarkan kami pada lubang tawanan. kami harus keluar dari lubang segilima yang dibatasi oleh tali rafia setinggi hampir 1,5 M tanpa menyentuhnya dan tanpa bantuan alat apapun. Jadilah kami saling angkat, berusaha mengeluarkan satu persatu anggota kelompok mulai dari yang paling ringan untuk dipindahkan ke luar lubang. Namun naas, dari 20 etoser akhwat yang mengikuti outbond dan masuk ke pos 4, hanya setengahnya yang dapat lolos, sisanya menjadi tawanan. mm...saatnya menyelamatkan yang lain, syaratnya semua akhwat yang selamat harus dapat menhambil sebuah gulungan surat yang digantungkan di pohon dengan ketinggian hampir 4 meter, hanya dengan cara membentuk minetower. Dengan badan kami, kami mencoba sekuat tenaga. Yang berbadan besar menjadi dasar tower, mengerucut hingga ke atas. Satu, Dua, Tiga kali dan...ahhhh masih tetp saja gagal. Yah, kami gagal menyelamatkan saudara-saudara kami yang di tawan. Panitia mempermainkan emosi kmai. Tawanan diikat tangannya menggunakan tali pramuka, semakin lama kami dalam mendapatkan gulungan itu, maka semakin berat penderitaan mereka dan semakin menyakitkan telinga teriakan dari panitia saat itu. Bantuan datang, kami brhasil mengambil gulungan itu, namun ternyata itu adalah awal perang dengan panitia. Peserta dan panitia harus mencari bendera Beastudi Etos Jogja dalam area tertentu di puncak bukit itu. Bendera adalah lambang kemenangan, jika peserta berhasil mendapatkannya maka semua tawanan bebas, namun jika panitia yang mendapatkannya maka semua peserta akan menjadi tawanan. Braaakkk,,, Gedebug... beberapa sempat jatuh ketika mencari bendera tersebut, hingga akhirnya peserta lebih dulu menemukan benderanya.YES...kami menang. Semua tawanan bebas. Lecet-lecet yang sebagian dari kami derita, pemanis dari semua kemenangan ini. Air mata sempat menitik dari beberapa peserta, saat itu, sontak kami mengumandangkan yel penyemangat Etos Jogja. Baru saja, kadar persaudaraan kami diuji. Dan kali ini, kami lolos ujian tersebut...^^kualitas persaudaraan kami antar etoser, kian menanjak pada kurva keeratan ikatan cinta dalam balutan islam...




1 komentar: